Sabtu, 26 Maret 2011

PERKAWINAN PADA DOMBA GARUT

     Keberhasilan ternak domba garut yaitu apabila seorang peternak dapat menghasilkan keturunan dengan baik, tak jarang peternak yang putus asa pada saat dombanya tak kunjung bunting. Untuk menghasilkan keturunan maka domba perlu dilakukan perkawinan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  1. Pilih domba yang telah dewasa kelamin, dimana domba siap melaksanakan proses reproduksi, domba dapat dikatakan dewasa kelamin apabila mencapai umur 10-12 bulan untuk betina.
  2. Perkawinan dapat berhasil apabila domba betina yang dikawinkan telah mengalami birahi (beger) dengan tanda-tanda sebagai berikut:
  • alat kelamin bengkak, kemerahan dan agak basah
  • ternak selalu gelisah dan ribut
  • ekor selalu di gerak-gerakkan
  • akan diam jika dinaiki
  • jika bersebelahan dengan pejantan, maka pejantan pun akan ikut ribut karena terciumnya hormon pada domba betina
  • nafsu makan menurun
  • birahi akan terulang kembali antara 14-19 hari kemudian apabila tidak terjadi kebuntingan
     3. Jika terjadi tanda-tanda seperti tersebut di atas maka domba dapat       dikawinkan setelah 12-18 jam setelah tanda-tanda birahi (beger)
     4. Jika perkawinan berhasil, maka domba akan menunjukkan tanda-tanda       kehamilan, dan apabila menunjukkan tanda-tanda biahi, maka domba harus di kawinkan kembali.

Selamat mencoba...

Selasa, 22 Maret 2011

MEMELIHARA TANDUK DOMBA GARUT

     Tanduk domba garut merupakan mahkota yang memiliki nilai seni tinggi dan kebanggaan bagi pemilik ternak, harga domba garut akan memiliki nilai jual yang tinggi jika domba memiliki tanduk yang baik.
  



    Tanduk domba garut dapat di golongkan ke beberapa golongan, antara lain: Ngabendo, Leang-leang, Golong tambang, sogong, dll. tapi yang jelas tingkat kemewahan tanduk adalah yang paling utama. Untuk membentuk tanduk yang mewah dan simetris diperlukan pemeliharaan yang ekstra dan secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut:
  1. Anak domba yang baik, bakal tanduk akan terlihat pada usia satu minggu.
  2. Tannduk yang masih muda harus sering di kompres dengan air segar, karena air ini dapat memberikan  kesejukan pada pertumbuhan tanduk.
  3. Melakukan pembutrikan, atau membersihkan bulu-bulu domba yang tumbuh di sekitar tanduk yang berfungsi agar pertumbuhan tanduk tidak terhambat dan berebut nutrisi dengan bulu.
  4. Pengolesan minyak ikan/margarin/sejenisnya secara teratur, pengolesan ini hendaknya di barengi dengan pembersihan secara rutin pula, karena bila tidak di bersihkan, bekas minyak dapat menyebabkan menempelnya hama yang dapat membuat tanduk keropos.
  5. Untuk domba yang telah memiliki tanduk tetapi kurang simetris, maka dapat dilakukan pembetulan tanduk dengan cara pemanasan dan pengurutan dengan menggunakan besi yang telah di buat khusus.
     Demikian uraian singkat semoga dapat bermanfaat....